Cara Mengetahui dan Mengukur Nilai Potensiometer Jika Tulisannya Hilang

Alhamdulilah, masih diberikan kesehatan dan waktu untuk membuat postingan kembali. Next posting kali ini adalah cara mengetahui dan mengukur nilai potensiometer jika tulisannya hilang. Salah satu pertanyaan dari rekan kita di komentar blog yang kesulitan menentukan nilai atau ukuran potensio, disebabkan tulisan nilai atau angka pada bodi potensiometernya hilang. Sebenarnya sih ada dua tulisan pada bodi potensio untuk menentukan nilai dari potensio tersebut, yaitu di posisi depan bagian atas biasanya tertulis angka, tapi tulisannya ini bisa hilang dan tak terbaca. Yang kedua di bagian belakang bodi besi potensio. Model tulisannya ada yang langsung di embos di besinya sehingga bisa lebih awet terbaca, ada juga yang cuma tempelan stiker saja dan suatu saat bisa rusak atau lepas stikernya. Sehingga tidak diketahui berapa sebenarnya nilai atau ukuran dari potensiometer tersebut. Bagaimana cara mengetahui nilainya? Simak lebih lanjut.

Potensiometer atau potensio sebenarnya adalah resistor atau tahanan yang bersifat variabel dan dapat dirubah nilai resistansinya dengan cara diputar atau digeser tuas penggeraknya. Disini saya tida menjelaskan macam-macam jenis potensio, tapi fokus kepada cara mengetahui nilai atau ukuran dari potensio jika tulisan atau keterangan nilai pada bodi potensio tersebut hilang atau tidak terbaca nilainya. Dan saya fokusnya pada jenis potensio putar atau potensio yang dipakai dengan cara diputar tuasnya. Meskipun memang ada jenis potensio model geser seperti pada mixer. Agar lebih mudah, maka cukup saya jelaskan pada jenis potensio jenis putar saja, yaitu potensio mono dan stereo.

Ada banyak nilai atau ukuran potensiometer dari nilai ohm, Kilo ohm dan Mega ohm. Nah semua ukuran atau dari berbagai nilai dari potensio tersebut sebenarnya bisa diketahui dan diukur menggunakan multimeter untuk diketahui ukuran atau nilai resistansinya. Sama halnya dengan resistor yang bisa kita ukur nilai tahanannya. Karena potensiometer nilai resistansinya bersifat variabel, maka tidak perlu kita ukur nilai resistansi adjustment atau resistansi variabelnya. Cukup kita ukur nilai tahanan dan resistansi tetapnya. Nanti akan saya jelaskan dimana letak pin resistansi variabel dan tetapnya, dengan cara melihat pin kaki-kaki potensionya.

Sebuah potensiometer yang umum menggunakan 3 pin kaki potensio yaitu pin 1, pin 2 dan pin 3. Meskipun memang ada jenis potensio yang ada pin CTnya, tapi tidak akan saya bahas. Karena intinya ada di pin kaki no 1, 2 dan 3. Jadi yang kita ukur adalah nilai tahanan tetap dari potensio tersebut. Loh memang ada tahanan tetapnya mas? Potensio kan variabel? Mana ada tahanan tetapnya. Sebenarnya ada tahanan tetapnya yaitu pada kaki no 1 dan no 3, sedangkan kaki no 2 adalah variabelnya. Jadi jika kita ukur pakai avometer pada pin kaki no 1 dan 3, maka itu sama saja kita mengukur nilai tahanan tetap pada sebuah potensiometer tersebut. Dan pin kaki no 2 adalah variabelnya, jika kita ukur di pin nomor 2 ini, maka nilai resistansinya akan berubah sesuai dengan gerakan putar tuas potensiometer. Berikut dibawah ini gambar cara mengetahui dan mengukur nilai potensio mono menggunakan multimeter. Untuk multimeter bisa menggunakan yang model digital atau analog. Saran saya pakai multimeter digital saja, agar nilai tahanan bisa terbaca langsung di display multimeter.


Silahkan lihat gambar diatas. Pada potensiometer mono, maka akan hanya ada tiga kaki yaitu kaki 1, 2 dan 3. Maka untuk mengukur nilainya cukup tempelkan probe avometer pada kaki nomor 1 dan 3 saja. Untuk pin kaki nomor 2 dibiarkan saja. Set skala ohm meter di skala 200K agar bisa membaca nilai tahanan dari 1K sampai 200K. Kemudian tempelkan probe merah ke kaki nomor 1 dan probe hitam kekaki nomor 3. Posisi probe boleh bolak-balik. Maka nanti akan keluar nilai dari potensio tersebut apakah 10K, 20K, 50K atau 100K. Kemungkinan nanti hasil pengukuran tidak selalu pas dengan nilai tahanan potesnsionya. Misal potensio 50K terbaca 47K atau 52K, maka itu saja dengan potensio 50K. Begitu juga dengan nilai potensio yang lainnya. Terus bagaimana dengan potensio stereo mas?

Pada potensio stereo kakinya ada 6 pin yaitu 3 pin atas dan 3 pin bawah. Sebenarnya caranya sama saja dengan potensio mono. Cuma dobel gitu saja he.he.. Jadi yang kita ukur adalah pin bagian atas dan bawah. Sebenarnya sih satu bagian saja yang atas atau bagian bawah yang kita ukur sama saja. Itu sudah mewakili satu bagian lainnya. Berikut gambar cara mengetahui dan mengukur nilai potensio stereo yang hilang tulisanya.


Pada potensio stereo ada dua bagian yaitu bagian atas dan bawah. Anda bisa mengukur salah satu saja atau keduanya. Set skala 200K, kemudian tempelkan probe merah kekaki 1 dan kaki nomor 3 pada bagian atas atau bawah atau bisa keduanya. Maka nanti akan keluar nilai dari resistansi pada potensiometer tersebut. Semoga bermanfaat.

Comments

Popular posts from this blog

Cara Menambah Volt dan Mikrofarad Elco atau Kapasitor

Cara Setting DCO dan BIAS Power Amplifier

Cara Mengetahui Kutub Positif dan Negatif Lampu Led